Ditinjau oleh: dr. Austin Widyasari Wijaya, M. Biomed
Kita bisa melakukan gerakan ataupun merasakan nyeri atau sensasi peraba, karena tubuh memiliki sistem saraf. Fungsi utamanya yaitu mengatur tubuh supaya bisa melakukan semua aktivitas secara sistematis.
Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf adalah jaringan di dalam tubuh manusia yang cukup kompleks. Terdapat dua kelompok sistem saraf besar yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Adapun sistem saraf pusat terdiri dari otak, sel saraf neuron, dan sumsum tulang belakang. Sedangkan, yang termasuk ke dalam sistem saraf tepi adalah sistem saraf otonom dan sistem saraf somatik.
Sistem saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls atau rangsangan sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia berjalan dengan baik, secara fisik maupun psikis.. Seperti misalnya, berlari, berjalan, bernapas, marah, sedih, dan bahagia.
Tidak hanya itu, sistem saraf juga berperan dalam mengatur kinerja organ-organ vital di dalam tubuh. Sedemikian penting fungsi dari sistem saraf, hingga jaringan ini disebut sebagai jaringan struktur paling kompleks dan rumit.
Fungsi Sistem Saraf
Pada dasarnya, fungsi utama dari sistem saraf yaitu menerima, mengolah, serta mengirim setiap rangsangan dari semua organ tubuh manusia.
Sistem saraf menerima hingga jutaan rangsangan dari seluruh organ tubuh. Rangsangan-rangsangan tersebut akan diterima dan diteruskan ke saraf pusat. Kemudian, saraf akan mengirim sinyal menuju dan dari setiap bagian organ.
Bagian-bagian dari Sistem Saraf
Sistem saraf memiliki jaringan saraf dengan selnya yang padat, solid, dan saling terhubung antara sel satu dengan yang lain.
Sistem saraf terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
1. Sistem Saraf Pusat
Fungsi dari sistem saraf pusat adalah menerima informasi yang dikirimkan oleh seluruh bagian organ tubuh. Lalu, sistem saraf pusat akan mengolah seluruh informasi agar memicu reaksi dan respon dari tubuh.
Ada 3 bagian dari sistem saraf pusat. Berikut ketiga bagian tersebut, beserta penjelasan lengkapnya.
Otak
Otak adalah salah satu bagian terpenting dalam sistem saraf manusia. Bisa dibilang, otak merupakan pengendali utama atas fungsi tubuh. Ia mengendalikan fungsi tubuh seperti pikiran, kesadaran, gerakan, ingatan, dan sensasi.
Otak manusia memiliki volume sebesar dua genggaman tangan. Beratnya mencapai sekitar kurang lebih 1500 gram. Memiliki beberapa bagian dimana setiap bagian menjalankan fungsinya masing-masing. Terdapat 3 bagian utama dari otak, yaitu diantaranya otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstream).
Seluruh bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang sangat kuat dan juga selaput otak. Selain itu, cairan bernama serebrospinal mengelilingi otak supaya terhindar dari cedera.
Sumsum Tulang Belakang
Bagian dari sistem saraf pusat ini berperan dalam menyampaikan informasi dari otak ke organ lain maupun dari organ tubuh ke otak. Sumsum tulang belakang terhubung ke otak lewat batang otak.
Sama dengan otak, bagian ini juga memiliki perlindungan sendiri. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh meninges dan rongga tulang belakang.
Sedangkan, untuk ukurannya mempunya panjang kurang lebih 42 cm hingga 43 cm.
Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf atau neuron adalah sel-sel yang berfungsi menghantarkan rangsangan atau impuls dari panca indera menuju otak. Kemudian, otak akan mengolah rangsangan untuk selanjutnya dikirim menuju otot dan atau organ tubuh.
Neuron dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan fungsinya:
- Pertama, neuron sensorik. Tugasnya ialah mengirim informasi menuju ke saraf pusat.
- Kedua, neuron motorik. Memiliki fungsi membawa informasi dari saraf pusat.
- Ketiga, interneuron yang berfungsi untuk menghubungkan antar neuron di saraf pusat.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi juga menjadi bagian dari sistem saraf. Selain dari sistem saraf utama yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan neuron atau sel saraf.
Sistem saraf tepi terbagi atas dua sistem komponen, yaitu sistem somatik dan sistem otonom. Secara garis besar, keduanya menjalankan peran yang berbeda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya!
Sistem Somatik
Sistem saraf somatik berfungsi untuk menjalankan segala aktifitas yang kita sadari. Seperti misalnya menggerakkan bagian-bagian tubuh kita.
Fungsi dan cara kerja sistem somatik adalah dengan membawa informasi sensorik dari kulit, otot, atau panca indera menuju ke sistem saraf pusat.
Saraf somatik memiliki serabut saraf motorik yang membawa informasi keluar dari otak dan menghasilkannya menjadi gerakan. Oleh sebab itulah, kita dapat menggerakkan tubuh dengan dibantu oleh otot rangka.
Pernahkah kulit Anda terkena api? Jika pernah, pasti Anda langsung meresponnya dengan menjauhkan kulit dari panas api.
Disebut refleks, karena impuls hanya sampai ke medula spinalis. Jadi dari saraf tepi, impuls dibawa ke medula spinalis dan ke otak. Impuls yang ke medula spinalis sebagai refleks, sehingga tangan otomatis menjauh. Impuls yang naik ke otak yang menerjemahkan bahwa itu ada rangsangan panas.
Jadi, hampir bersamaan atau biasanya lebih dulu refex daripada sensasi yang didapat dari panas api tersebut.
Sistem Otonom
Kebalikan dengan sistem somatik, sistem saraf otonom bertugas mengatur sistem kerja saraf secara tidak sadar. Kontrol atas aktivitas-aktivitas yang tidak disadari tersebut seperti bernapas, mengeluarkan keringat, detak jantung, dan proses metabolisme lainnya.
Ada dua macam sistem otonom yang dimiliki manusia, yaitu sistem simpatik dan sistem parasimpatik.
Sistem Simpatik
Ketika ada ancaman, maka sistem simpatik akan memberikan respon dengan memberi perlawanan.
Contohnya, saat kita merasa ketakutan karena sesuatu hal, maka sistem saraf simpatik akan meresponnya dengan cepat. Caranya yaitu dengan memproduksi kelenjar keringat, meningkatkan kecepatan detak jantung, dan sebagainya.
Sistem Parasimpatik
Fungsi dari sistem saraf ini adalah menjaga tubuh agar tetap normal sesaat setelah mendapat ancaman. Tepatnya setelah sistem simpatik melaksanakan tugasnya.
Sistem parasimpatik bekerja dengan cara melambatkan detak jantung, membuat pernapasan menjadi lebih pelan, membuat aliran darah ke otot berkurang, dan lainnya.
Karena bantuan sistem parasimpatik inilah tubuh kita menjadi lebih tenang dan menjadi normal setelah mendapat ancaman seperti rasa takut, sedih, dan semacamnya.
Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan sel yang sangat kompleks. Tugas utamanya adalah mengatur semua aktivitas yang tubuh manusia lakukan.
Dengan penjelasan di atas, kita bisa tahu sedikit banyak pengetahuan mengenai sistem saraf manusia.
Tetap jaga pola hidup sehat, periksa kesehatan secara berkala. Baca lebih lanjut mengenai Medical Check Up dan paket layanan MCU yang tersedia di Klinik Utama Bunga Emas.
Untuk jadwal praktek Dokter Saraf di Klinik Utama Bunga Emas dapat dilihat disini.
1 Comment
Pingback: Lakukan 7 Gerakan Ini Untuk Melatih Otot-Otot Kaki Agar Lebih Kuat - Klinik Utama Bunga Emas Denpasar