Artikel ini merupakan kutipan dari jurnal yang berjudul:
Peningkatan Pengetahuan Petugas Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) di Klinik Utama Bunga Emas Terkait Manajemen Laboratorium
Jurnal ini diterbitkan online pada tanggal 31 Mei 2022.
Silahkan klik link ini untuk membaca jurnal:
- https://forum.upbatam.ac.id/index.php/jpkm/article/view/5546/2739
- https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=PVP5KLAAAAAJ&citation_for_view=PVP5KLAAAAAJ:M3ejUd6NZC8C
Jurnal terbaru yang berkaitan dengan Klinik Utama Bunga Emas ditulis oleh Putu Ayu Parwati, beliau menulis tentang Peningkatan Pengetahuan Petugas Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) di Klinik Utama Bunga Emas Terkait Manajemen Laboratorium.
Manajemen laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, manajemen laboratorium adalah salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan laboratorium sehari-hari.
Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya/ bermutu, maka setiap tahap pemeriksaan laboratoriumharus dikendalikan. Pengendalian setiap tahap ini untuk mengurangi atau meminimalisir kesalahan yang terjadi di laboratorium. Mutu laboratorium klinik meliputi mutu hasil pemeriksaan dan mutu layanan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan informasi kepada ATLM terkait manajemen laboratorium. Metode kegiatan yang digunakan yaitu penyuluhan dan pengukuran tingkat pengetahuan ATLM terkait manajemen laboratorium. Hasil kegiatan yaitu terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test yang diberikan kepada petugas ATLM. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan memberikan tambahan ilmu terkait manajemen laboratorium. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mampu mengaplikasikan manajemen mutu laboratorium dalam proses pelayanan di laboratorium klinik.
Sumber daya laboratorium kesehatan secara garis besar dibedakan menjadi dua macam yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seorang pegawai yang terdiri atas potensi fisik dan potensi non-fisik. Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) memiliki tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam melaksanakan pelayanan laboratorium secara menyeluruh atau melalui salah satu bidang pelayanan meliputi bidang Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi, Parasitologi Klinik, Mikrobiologi, Toksikologi, dan Patalogi Anatomi.
Laboratorium merupakan tempat untuk mengadakan riset ilmiah, eksperimen, pengukuran atapun pelatihan ilmiah. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Imunoserologi, Parasitologi Klinik dan bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Laboratorium klinik sebagai bagian dari pelayanan kesehatan mempunyai arti penting dalam diagnostik. Data hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang penting digunakan untuk menegakkan diagnosis oleh klinisi berdasarkan anamnase dan riwayat penyakit pasien. Hasil uji laboratorium juga merupakan bagian integral dari penapisan kesehatan dan tindakan preventif kedokteran.
Manajemen laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa alat laboratorium yang canggih, dengan staff professional yang tampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, manajemen laboratorium adalah salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan laboratorium sehari-hari. Pembagian tugas yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin dan administrasi laboratorium yang baik pula. Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya/ bermutu, maka setiap tahap pemeriksaan laboratorium harus dikendalikan. Pengendalian setiap tahap ini untuk mengurangi atau meminimalisir kesalahan yang terjadi di laboratorium. Mutu laboratorium klinik meliputi mutu hasil pemeriksaan dan mutu layanan. Mutu hasil yaitu hasil pemeriksaan laboratorium yang dapat dipercaya (memenuhi standar mutu), sedangkan mutu layanan adalah aktivitas yang diberikan sesuai kebutuhan atau harapan pelanggan (mengatasi keluhan pasien/pelanggan menurun).
Untuk menghasilkan mutu hasil pemeriksaan dan mutu layanan, petugas ATLM membutuhkan pengetahuan yang diperbaharui setiap saat. Pengetahuan menurut Bolisani dan Bratianu (2018) dibagi menjadi 3 bagian yaitu pengetahuan eksperimental, keterampilan dan klaim pengetahuan. Pengetahuan eksperimental merupakan pengetahuan yang diperoleh dari koneksi langsung terhadap lingkungan, melalui sistem sensorik, dan kemudian diproses oleh otak. Pengetahuan tersebut, tidak bisa didapatkan hanya dengan membaca buku atau melihatnya di suatu layar kaca tanpa turun langsung ke lapangan. Pengetahuan eksperimental merupakan hal yang personal, karena hanya bisa didapat jika sistem sensorik melakukan kontak langsung yang kemudian informasi tersebut dilanjutkan untuk diproses oleh otak. Pengetahuan ini merupakan secara prinsip didasarkan pada persepsi dan refleksi.
Keterampilan dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (know-how). Pengetahuan tersebut didasarkan pada pengetahuan eksperimental, tetapi merupakan pengetahuan yang terstruktur dengan baik dan berorientasi pada aksi yang didapatkan dengan cara melakukan suatu tugassecara berulang dan belajar pada saat melakukannya. Pengetahuan jenis ini digunakan untuk mempelajari hal seperti bagaimana cara memanah, bermain alat musik ataupun berenang. Pengetahuan ini sering juga disebut sebagai pengetahuan prosedural (procedural knowledge).
Sedangkan klaim pengetahuan adalah pengetahuan yang seseorang ketahui, atau orang tersebut merasa bahwa dia tahu. Tidak dapat diketahui seberapa banyak pengetahuan yang diketahui seseorang karena pengetahuan yang dimaksud termasuk pengetahuan eksplisit dan pengetahuan yang tersirat. Pengetahuan eksplisit adalah sesuatu yang dipelajari di sekolah, yang didapat dari buku, ataupun yang didengar dari pembicara konferensi. Pengetahuan tersirat yang dimaksud berarti pengalaman yang terdapat di zona bawah sadar dan dimanifestasikan sebagai intuisi. Bahasa adalah komponen esensial yang mengubah pengalaman emosional dan spiritual menjadi pengetahuan rasional atau eksplisit.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat bagi ATLM diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait manajemen laboratorium. Sehingga ATLM dapat melaksanakan pelayanan laboratorium dengan tepat dan melaporkan hasil pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait manajemen mutu laboratorium yang diikuti oleh 10 orang petugas ATLM di Klinik Utama Bunga Emas menunjukkan hasil terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test petugas ATLM yang menandakan terdapat peningkatan pengetahuan peserta terkait manajemen mutu laboratorium setelah mengikuti kegiatan.
SARAN
Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mampu mengaplikasikan manajemen mutu laboratorium dalam proses pelayanan klinik dan pengabdian masyarakat selanjutnya dapat dilakukan kembali kegiatan dengan topik manajemen laboratorium lainnya mengingat pentingnya hasil yang tepat dalam pemeriksaan laboratorium klinik.
Putu Ayu Parwati adalah seorang dosen tetap di STIKES Wira Medika Bali,
Program Studi: Teknologi Laboratorium Medis