Artikel ini ditulis oleh dokter spesialis THT dr. I Putu Yupindra Pradiptha, Sp. THT-KL
Lansia sangat rentan mengalami gangguan pada tubuhnya. Hal ini dikarenakan beberapa fungsi tubuh akan mengalami penurunan seiring proses penuaan, tidak terkecuali pada telinganya.
Gangguan pendengaran pada lansia sangat menggangu kualitas hidup dari lansia itu sendiri.
Gangguan pendengaran pada lansia disebabkan oleh rusaknya saraf-saraf pendengaran karena proses penuaan. Hal ini bisa diperparah dengan:
- Melakukan aktivitas yang menyebabkan telinga terpapar suara bising dalam jangka waktu lama, misalnya mendengarkan musik dengan volume keras.
- Lingkungan kerja yang bising, seperti lahan pertanian, area konstruksi bangunan, atau pabrik.
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti aspirin, gentamicin, sildenafil, dan obat antimalaria.
- Gangguan kesehatan yang menyebabkan terganggunya aliran darah ke telinga, seperti penyakit jantung, hipertensi, atau diabetes.
Gejala gangguan pendengaran muncul secara perlahan dan bertahap, sehingga sering kali tidak disadari oleh penderitanya.
Gejala dan tanda gangguan pendengaran meliputi:
- Telinga sering berdenging.
- Tidak mampu mendengar suara bervolume tinggi.
- Sulit memahami perkataan orang lain, terutama jika ada latar suara yang bising atau dalam kerumunan orang.
- Sering meminta orang lain untuk mengulang perkataan.
- Selalu meningkatkan volume suara radio dan televisi.
- Sulit memahami percakapan melalui telepon.
- Cenderung menghindari percakapan dengan orang lain.
Segera periksakan diri ke dokter jika anda mengalami gejala di atas atau pendengaran anda hilang secara tiba-tiba dan disertai dengan sakit kepala, penglihatan kabur, atau demam.
Gangguan pendengaran pada lansia terjadi secara bertahap, sehingga sering kali tidak diketahui awal kemunculannya, dan baru disadari setelah kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan telinga dan tes pendengaran secara berkala.
Gangguan pendengaran pada lansia dapat dicegah dengan cara:
- Menggunakan pelindung telinga, seperti busa penyumbat telinga, jika bekerja di lingkungan kerja yang bising.
- Menghindari berbagai aktivitas yang berisiko merusak pendengaran, seperti mendengarkan musik dengan volume tinggi.
- Tidak memasukkan benda atau cairan apa pun ke dalam telinga tanpa seizin dokter.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi dan rutin berolahraga untuk mencegah penyakit yang berisiko mengganggu fungsi indra pendengaran, seperti diabetes.
- Melakukan pemeriksaan fungsi pendengaran secara rutin ke dokter.
Demikian tips sehat kita kali ini, semoga dapat bermanfaat.
Salam Sehat!
Jika Anda berada di daerah Denpasar, Bali dan sedang merasa mengalami gangguan pada pendengaran Anda, silahkan konsultasi ke dokter spesialis THT Klinik Utama Bunga Emas.
Jl. Melati No.1, Dangin Puri, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80232
Lihat di Google Maps →
Hubungi kami dan reservasi pasien melalui Customer Care Bunga Emas.
Klik disini untuk informasi praktek dokter spesialis THT kami.